Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiba di Vila

28 Maret 2021   22:35 Diperbarui: 28 Maret 2021   22:42 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gue dan Adam keluar rumah cari rumah Pak Yadi. Sementara Ray, Toro dan Anto menahan Ara untuk naik ke loteng.

Selang beberapa menit pintu yang tadi tertutup tiba-tiba terkuak lebar. Di atas sana nampak sesosok bayangan hitam seperti sosok perempuan memakai kebaya melambaikan tangan, mengajak Ara naik.

"Nyik Kum..." suara laki-laki dari mulut Ara memanggil sosok bayangan hitam itu.

Ayat kursi yang Anto bacakan gak mempan. Tangan Toro dan Ray berhasil dilepas Ara. Ara mulai menaiki anak tangga.

Hanya tinggal berapa sentimeter tangan Ara menyentuh tangan Nyik Koem. Detik selanjutnya Ara raib, pintu tertutup keras!

Suasana hening sesaat. Tak lama Arda dan Adam datang.

"Ara mana???" tanya Arda.

Toro, Anto dan Ray gak bisa ngomong apa-apa. Mereka kompak menunjuk ke pintu.

"Anjing!!!! Setan!!!!! Keluar Lo!!! Tiba-tiba Arda berteriak sejadi-jadinya.

Sekelebat bayangan masuk ke dalam tubuh Arda, cepat sekali. Arda seketika menari jaipong. Sama seperti ketika roh itu masuk ke tubuh Ray.

Pintu di atas kembali terbuka. Arda naik sambil jaipongan. Toro, Anto dan Ray berusaha menarik Arda. Mereka kalah kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun