"Liat...kosong gak ada apa-apanya nih warung padahal Lo pada liat kan kita ngopi, makan mie di sini" jelas Arda.
Kita gak bisa ngomong apa-apa. Asli kita semua jadi ketakutan. Tiba-tiba Ara muntah. Barangkali dia gak terima makanan dan minuman yang dia santap karena yang buat mahluk gaib.
"Cepet ayo tinggalin tempat ini" ajak Toro.
"Iya ayo takut gue" balas Anto.
Kita pun segera tinggalkan warung untuk melanjutkan perjalanan mencari tempat outing yang lokasinya belum jelas benar keberadaannya.
Dalam perjalanan menuju ke atas, kita jalan beriringan. Kita tidak bisa ngebut karena kondisi jalan tidak memungkinkan.
Aku dan Arda yang berada di depan tiba-tiba melihat 3 orang sedang berjalan kaki, jalan menuju arah balik dari arah kita.
Lampu motor Arda  menyenter wajah ketiga orang pejalan kaki itu. Arda coba menegur tetapi mereka tidak membalas dan cuma jalan dengan pandangan lurus ke depan.
Beberapa meter berikutnya dua orang juga berjalan kaki ke arah kita. Keduanya berjalan sama seperti ketiga orang sebelumnya. Keduanya juga tak membalas sapaan Arda.
Ketika rombongan orang ketiga yang terdiri dari empat orang jalan ke arah kita, aku baru tersadar, ternyata semua orang yang berjalan matanya tertutup semua.
"Parah Da semua pada tidur sambil jalan." Kataku ke Arda.