"Ah yang bener Lo Dam." Arda bilang begitu penuh rasa heran.
"Gue yakin Da. Ntar Lo tanya aja sama anak-anak di belakang, bener ga gitu." Kataku menegaskan.
"Mereka baru pada pulang dari nonton dangdut atau jaipong kali Dam." kata Arda coba cari alasan yang masuk akal.
"Nonton sih nonton tapi kenapa jalannya sambil nutup mata." balasku.
"Udah ah Dam stress gue. Tempat apaan sih nih? Si bos beneran gak sih tuh ngasih lokasi outing?" tanya Arda sambil ngegas motornya di jalan yang menanjak.
Selang beberapa menit setelah rombongan orang ketiga hilang di kegelapan, aku dan Arda melihat satu orang lagi jalan menuju ke arah kita. Kira-kira 3 meteran, orang itu berhenti. Motor kita mendekat. Ternyata seorang wanita muda. Usianya kira-kira 17-20 tahunan.
"Nah giliran cewek Lo berhenti Da" kataku keheranan.
"Dia cewek Dam kasihan udah mau subuh gini di jalan." jawab Arda sambil mematikan mesin motor.
"Neng kok berani sih sendirian. Ini kan mau subuh dan di hutan" tanya Arda ke cewek itu.
Sang cewek tidak langsung menjawab. Matanya tegak lurus tidak tertuju ke Arda atau ke gue.
"Ngeliat apaan sih neng?" tanyaku memberanikan diri.