Tanpa mengalami kesulitan Ara berhasil mengambil seember air. Air itu diberikan ke Arda.
"Ayo balik!" perintah Arda.
Kami pun balik badan lalu berjalan menuju arah warung.
Tiba di tempat Ray dan ibu pemilik warung, mereka sudah tak ada.
"Gue liat udah ilang sejak kita mau ke arah sungai" kataku.
"Ya udah lanjut yuk!" ujar Toro.
Tak lama kita sampai di warung. Ray tampak masih terus menari sambil nembang "Bambung Hideung".
"Setelah si Ujang sadar kalian temani lagi si Ujang ke tempat tadi dia ngencing. Untuk sementara biarkan roh sinden yang di sini pindah ke ibu ya. Setelah selesai kembali ke sini" jelas ibu pemilik warung.
Kami mengangguk-angguk tanda setuju.
Tak lama Ray sadar dan si ibu pemilik warung kerasukan roh sinden tersebut.
"Ayo Ray Lo balik ke tempat tadi Lo kencing!" ujar Arda.