Arda yang mencari ke belakang warung tiba-tiba berteriak memanggil. Kita pun datang ke tempat Arda.
"Ada kuburan nih. Kuburan siapa ya." tanya Arda seraya menunjukkan kuburan yang dia temukan di semak-semak persis di belakang warung.
"Sebentar....sebentar...." Toro maju mendekati kuburan. Tangannya menyibak dedaunan yang menutupi nisan.
"Namanya masih ada. Senter!" Arda perintahkan menyenter nisan tersebut.
"Sum....tum....Nyik....duh gak jelas nih" baca Arda di tulisan nisan tersebut.
"Sini gue baca" Ara mendekat ke Nisan.
"Koemala...atau..... dalam kurung...Nyik.... belakangnya gak jelas" baca Ara di tulisan nisan itu.
"Tunggu...." Ara baru tersadar.
"Berarti ini kuburan ibu yang ada di warung ini. Gue pernah nanya namanya dan dia bilang Nyik Kum. Boleh jadi itu panggilannya dan itu nama lengkapnya." jelas Ara.
"Berarti......" terdengar suaraku, Anto juga Ray yang nyaris barengan menyebut kata itu.
"Anjay! Berarti segala kopi, teh, Indomie yang kita sikat.....coba cek ke dalam lagi!" Arda spontan jalan menuju dalam warung. Kita mengikuti.