Aku belum mati?
Pemuda tersebut membuka matanya. Perlahan.
“Rei!” telinganya mendengar pekikan lirih.
Yang pertama dilihat Rei adalah wajah mamanya, wajah yang menampakkan kelelahan sekaligus kebahagiaan.
“Mam?” ujar Rei lirih.
“Rei, kamu… kamu sudah siuman,” ucap mamanya. “Lana, Rei sudah sadar.”
Lana?
Dia di sini?
Beneran di sini?
Dengan susah payah Rei berusaha bangkit namun sepasang tangan lembut mencegahnya.
“Rei,” ucap si pemilik tangan.