Rei tak langsung menjawab pertanyaan Nay barusan.
Haruskah aku mengatakannya?
Sekarang?
Apa waktunya tepat?
Rei mendadak bimbang. Sebaris kalimat yang ingin diucapkannya mendadak tertahan. Saat ini yang bisa dilakukannya hanya diam.
Suasana hening.
Nay dan Rei bertatapan dalam diam.
Kemudian entah kenapa, Nay merasa darahnya berdesir dan jantungnya berdegup kencang. Entah kenapa ia mempunyai firasat bahwa pemuda di hadapannya ini akan mengucapkan satu hal yang tak diduganya.
Dan firasatnya terbukti.
Keheningan itu akhirnya pecah.
"Lana," ucap Rei, "sejujurnya... aku suka kamu."