Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nelson Mandela : Simbol Perjuangan Tanpa Dendam dan Kekerasan

31 Januari 2025   04:40 Diperbarui: 31 Januari 2025   04:40 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mandela bukan hanya pemimpin bagi Afrika Selatan, tetapi bagi seluruh dunia. Ia mengajarkan kepada kita bahwa perdamaian adalah sesuatu yang harus diperjuangkan dengan kebijaksanaan dan kesabaran.”

Warisan Mandela dalam Pendidikan dan Perdamaian

Upaya Mandela dalam bidang pendidikan dan perdamaian tidak hanya berakhir dengan hidupnya, tetapi terus berlanjut melalui berbagai program yang ia dirintis. Hingga hari ini, Nelson Mandela Foundation masih aktif dalam menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak miskin, sementara Mandela Day, yang diperingati setiap 18 Juli, terus menginspirasi jutaan orang untuk berkontribusi bagi masyarakat mereka.

Dedikasi Mandela dalam bidang pendidikan dan perdamaian membuktikan bahwa kepemimpinan sejati tidak hanya terlihat dari keputusan politik, tetapi juga dari upaya membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi berikutnya.

Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Barack Obama dalam pidato penghormatannya kepada Mandela:

“Tidak ada manusia yang lebih mewakili semangat kemanusiaan selain Nelson Mandela.”

Warisan Mandela tetap hidup dalam setiap anak yang mendapatkan akses pendidikan, dalam setiap nyawa yang terselamatkan dari HIV/AIDS, dan dalam setiap konflik yang berhasil diselesaikan dengan damai.

Kesimpulan : Pemimpin yang Rendah Hati dan Warisannya bagi Dunia

Nelson Mandela bukan hanya seorang pejuang kebebasan dan ikon hak asasi manusia, tetapi juga contoh nyata dari kepemimpinan yang rendah hati. Salah satu keputusan paling berani dan bijaksananya adalah ketika ia memilih untuk tidak mencalonkan diri kembali setelah satu periode kepresidenan (1994–1999). Dalam dunia politik, di mana banyak pemimpin berusaha mempertahankan kekuasaan dengan segala cara, keputusan Mandela ini mencerminkan kebesaran hatinya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pernah mengatakan:

“Kehebatan seorang pemimpin tidak diukur dari seberapa lama ia berkuasa, tetapi dari warisan yang ia tinggalkan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun