"Heh!! Cewek sialan!!!"
Lora acuh. Sama sekali tak peduli. Gadis itu tetap fokus pada makanannya.
"Lo tuh udah jelek. Nggak tau diri lagi!!" teriak Sisil kencang.
"Maaf, tapi, Lora bukan cermin!"
Beberapa makhluk yang mendengar itu terlihat menahan tawa. Baru kali ini mereka melihat Sisil dipermalukan seperti itu.
"Berani ya, lo! Dasar cewek murahan perebut cowok orang!!"
"Hah? Apa? Lora nggak denger! Coba ulangin lagi!"
"Dasar cewek murahan perebut cowok orang!"
"Wuah, anjingnya pinter! Nurut banget pas disuruh!"
Suara tawa di kantin itu pecah. Wajah Sisil merah padam ketika melihat Lora yang tersenyum licik sembari menatap jijik ke arahnya. Sisil langsung mengambil gelas dan ketika gelas itu hampir melayang di atas kepala Lora. Sebuah tangan mencekalnya. Itu tangan Gama.
"Sejak kapan gue jadi cowok lo? Gue cowoknya Lora!" Ucap Gama membuat Sisil menjadi semakin merah karena malu dan juga marah. Gadis itu langsung pergi disusul dengan beberapa temannya yang mengekor di belakang.