Lora menatap kepergian Sisil dengan wajah penuh kemenangan. Tapi, beberapa saat kemudian wajah itu berubah menjadi merah ketika matanya menangkap sosok Gama. Lora menampar pipinya pelan! Apa sih yang baru saja dia pikirkan?!?!?!
"Makasih Gama!"
"Nggak usah GR!!" Ucap Gama ketus sembari menyuap salad buah ke dalam mulutnya.
"Siapa juga yang GR dasar perusak pot kepala sekolah!" Lora langsung menutup mulutnya.
"Lora! Gama! Ikut Ibu ke kantor!"
Kedua makhluk itu menoleh. Wajah Lora menjadi pucat pasi begitu melihat Bibinya menatapnya galak. Sedangkan, Gama nampak santai karena sudah teebiasa dengan keadaan ini.
*****
Dan, di sinilah kedua makhluk itu berada sekarang. Di gudang sekolah yang penuh dengan debu. Bu Handa menghukum mereka berdua untuk membersihkan gudang selama seminggu penuh. Lora mengelap kaca gudang itu dengan setengah hati. Sedangkan, Gama menata kursi dan meja yang berada di dalam dengan wajah santai. Ini sudah menjadi makanannya sehari-hari. Bedanya,.kali ini dia punya teman yang membantunya. Atau mungkin sebenarnya lebih dari teman.
"Kenapa Lora ikutan dihukum coba!"
"Siapa suruh lo teriak kaya begitu di kantin! Jadi, selama ini lo tau kalau gue yang mecahin pot bunga?"
Lora mengangguk kencang. Kenapa pula makhluk itu bertanya seperti itu di saat dia sudah tau jawabannya.