Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Argumen Menolak RUU Permusikan (Pasal Demi Pasal)

9 Februari 2019   04:28 Diperbarui: 11 Februari 2019   04:22 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JIka UU terus saja memaksakan konteks penistaan agama, semua orang beragama di Indonesia bisa saling tuntut terus dan perang saudara.

Pasal 5 (e) Dalam melakukan Proses Kreasi, setiap orang dilarang mendorong khalayak umum melakukan tindakan melawan hukum;

Pasal ini jelas menista demokrasi. Jika ada hukum yang dirasakan bertentangan dengan kepentingan masyarakat, para seniman tentu harus dibebaskan mengkritisi hukum tersebut dan mengajak pendengarnya untuk melawan. Ini demokrasi positif.

Mengenai jika ada lagu yang mengajak masyarakat menjarah toko, itu memang harus ditangkap karena telah menghasut publik berbuat kriminal. Jadi, sekali lagi, UU tidak boleh mengeneralisasi suatu kondisi sebab-akibat seperti ini kepada semua seniman atau karya musik.

Pasal 5 (f) Dalam melakukan Proses Kreasi, setiap orang dilarang membawa pengaruh negatif budaya asing; 

Apa UU cukup berani untuk menyebutkan secara spesifik pengaruh negatif apa dan budaya asing dari negara mana? Karena jika tidak bisa menjelaskannya seccara gamblang, pasal ini sangat bisa disalah-gunakan.

Disarankan untuk melakukan survey terlebih dulu untuk mencari tahu negara mana yang bersedia dikatakan berpengaruh negatif, lalu disebutkan dalam UU Indonesia dan sejauh apa keyakinan UU bahwa pengaruh negatif yang dimaksud bukan berasal dari negeri sendiri?

Apa dasar hukumnya menyebut sesuatu sebagai pengaruh negatif dan itu berasal dari negara lain?

Pasal 5 (g) Dalam melakukan Proses Kreasi, setiap orang dilarang merendahkan harkat dan martabat manusia.

BERITA KEPADA KAWAN -- Ebiet G Ade

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun