Hanya 2 sampai 3 menit, pria tadi sudah berada disampingnya. Membuat hatinya berdebar saat mencium bau tubuh maskulin.
"Mau ke kampus?" Lusi yakin pertanyaan itu ditujukan padanya.
"Tahu dari mana aku kuliah?"
"Tampang anak kuliahan udah kelihatan banget."
"Oya?" Tanya Lusi yang tak ingin langsung mengiyakan.
"Ya, kira-kira gitu deh," sahut pria itu seakan membenarkan.
Tiba-tiba angkot yang ditunggu sudah berhenti di depan halte.
"Mau naik ini juga?"
Pria itu menggangguk.
Angkot yang mereka naiki menuju terminal pusat kota tidak terlalu lama dalam perjalanan karena bukan pada waktu jam macet, hanya berkisar kurang lebih sepuluh menit.
Di terminal, saat turun pria itu memberikan ongkos ke supir angkot.
"Dua orang," ucapnya.
"Thanks...," balas Lusi.
"Minta nomornya dong?," pintanya sambil mengeluarkan handphone dari saku jins.
Laki banget, bisik hatinya tanpa melepas tatapan dari wajah tampan yang sedang menekan screen handphone.