"Bagas...," ucapnya lebih mendekat dan langsung merangkul leher Bagas yang tampaknya juga sudah dapat memastikan bahwa yang memeluknya tak lain adalah Liza, kemudian balas memeluk.
"Akhirnya kita bertemu langsung," bisik Liza sambil menatap wajah Bagas lebih dekat.
"Setelah lima belas tahun," balas Bagas. Hingga membuat jemari tangan Liza menyentuh dengan lembut leher Bagas pada bagian belakang.
Bagas tersenyum dan senang melihat sikap Liza yang tampak ingin menunjukkan padanya sudah lama menantikan pertemuan seperti sekarang ini.
"Ayo kita ke mobil," ajak Liza sambil menggamit salah satu lengan Bagas.
Kemudian mereka menuju mobil Liza yang tampak seperti dua sepasang kekasih yang sudah lama nggak ketemu.
Bagas duduk di kursi depan, sedangkan Liza berada di belakang kemudi.
Setelah menstarter; Liza kemudian menekan tombol AC sehingga didalam mobil mulai terasa sejuk.
Saat Bagas meraih tangan kirinya yang hendak memasukkan persneling, akhirnya Liza mengurungkan dan membiarkan tanganya ditarik hingga membuat mereka semakin rapat dan berpelukan.
Tangan Bagas menekan handle kursi Liza dan handle kursinya juga. Sehingga sadaran kursi merendah kebagian belakang.
Kedua mata Bagas melihat kearah luar untuk memastikan tak ada kendaraan lain yang parkir berdekatan.