Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Presidential Threshold Dihapus, Siapa Tertarik Nyapres 2029? Sebuah Kajian Konstitusional

4 Januari 2025   17:46 Diperbarui: 4 Januari 2025   19:11 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MK Akhirnya Memutuskan Penghapusan Presidential Threshold: Foto mediaindonesia.com

Sedangkan pihak yang pro-status quo berargumen bahwa tanpa threshold, kompetisi akan terlalu ramai dan sulit menghasilkan pemimpin dengan legitimasi kuat.

Potensi Dampak Jika Threshold Dihapus

Jika aturan Threshold dihapus, Pemilu 2029 berpotensi menghadirkan lebih banyak kandidat presiden. Beberapa kemungkinan dampaknya adalah:

1. Akan Terjadi Pluralitas Kandidat

Figur dari berbagai latar belakang, termasuk dari partai kecil atau independen, dapat maju.

Figur dari berbagai latar belakang, termasuk dari partai kecil atau independen, yang dapat mencalonkan diri tanpa hambatan presidential threshold, misalnya:

2. Figur Profesional atau Akademisi

Seorang profesor terkemuka atau tokoh pendidikan dengan reputasi nasional dapat mencalonkan diri jika tidak ada hambatan threshold. Misalnya, Prof. Emil Salim, tokoh lingkungan dan ekonom yang dihormati, berpeluang menjadi kandidat alternatif jika aturan ini tidak berlaku.

3. Aktivis atau Pemimpin Sosial

Aktivis seperti Butet Manurung, yang dikenal karena dedikasinya dalam mendidik komunitas adat terpencil, bisa menjadi representasi rakyat tanpa harus tergantung pada partai besar.

4. Pengusaha atau Tokoh Bisnis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun