Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hukuman yang Sah dan Benar Sesuai Undang-Undang/Permendikbud dalam Mendisiplinkan Siswa Berdasarkan Hukum yang Berlaku

3 November 2024   17:02 Diperbarui: 3 November 2024   17:22 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cahaya di Balik Teguran

Pagi itu, Andi duduk diam di bangku paling belakang kelasnya. Ia menundukkan kepala untuk menyembunyikan wajahnya di balik tumpukan buku. Tak ada yang tahu, tetapi hatinya sedang bergemuruh.

Kemarin, ia ditegur keras oleh Bu Ani, gurunya karena ia lupa mengerjakan tugas Sudut Pandang Penceritaan. Di mata teman-temannya, itu hanya teguran biasa. Namun bagi Andi, teguran itu seperti petir yang menggetarkan seluruh dunianya.

Sejak kelas 7, Andi terbiasa dengan pujian karena ia juara. Ayah dan ibunya pun di rumah selalu memujinya. Ayah Ibunya berkata bahwa Andi anak yang cerdas, berbeda dari yang lain.

Namun, satu teguran dari Bu Ani kini membuatnya mempertanyakan itu semua. Apakah benar dirinya seistimewa yang orang tuanya katakan? Ataukah dia hanya seorang anak biasa, yang bahkan tidak bisa mengerjakan tugas sederhana itu?

Di saat Andi tenggelam dalam pikirannya, Bu Ani menghampiri bangkunya. Ia meletakkan tangan lembutnya di pundak Andi, lalu berkata pelan, "Andi, besok kamu boleh mulai lagi dari awal. Kamu tahu, tidak ada manusia yang sempurna, termasuk Ibu. Tapi kita selalu punya kesempatan untuk belajar, kembali?"

Kata-kata Bu Ani membekas di hati Andi. Sesederhana itu, namun entah mengapa terasa seperti cahaya yang menembus kabut di hatinya. Iapun tersenyum sambil menangis. Ia menatap punggung Bu Ani yang sudah berlalu.

Bu Ani memang sosok guru yang ditakuti di kelas 9. Bukan karena beliau suka memberi hukuman fisik. Tapi beliau tegas soal nilai. Tugas telat 1 hari, nilai turun 95. Telat 2 hari, nilai turun 90, begitu terus hingga turun menjadi 80.

Andi cemas. Nilai 80 tak laku di sekolah favorit impiannya. Kata kakak kelasnya, minimal 92 bila ingin masuk sekolah itu. Tentu Andi cemas karena mata pelajaran Bu Ani Bahasa Indonesia pula.

Hukuman yang Sah dan Benar dalam Mendisiplinkan Siswa Berdasarkan Hukum yang Berlaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun