"Sayang, jangan gitu dong, masa mas di punggungi" Bujuknya. Aku tak peduli, pura-pura tidur.Â
****
"Jam berapa ini?" Gumanku.Â
"Pagi Sayang, bagaimana tidurmu, nyenyak?" Sapa Mas Agha. Sejak malam aku tidur bersama dengannya, dia jadi orang yang hangat, dan penyayang. Sangat berbeda dengan Mas Agha sebelum amnesia.Â
Aku jadi merasa melihat Mas Agha, mempunyai kepribadian ganda.Â
"Alhamdulillah Mas, jam berapa?"
"Masih jam setengah 4"
"Mau solat tahajud?" Ucapnya bertanya.Â
Aku mengiyakan. Mas Agha, juga meminta untuk solat berjama'ah.Â
Kita berdua bangkit. Bergantian mengambil wudu.Â
****
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!