Mohon tunggu...
Resta
Resta Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Perempuan yang suka membaca dan menulis. Mewujudkan mimpi lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

The Secret Diary

28 Juni 2024   10:43 Diperbarui: 28 Juni 2024   14:22 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Mamah, gimana Mas Agha?" tanyaku dengan nafas yang masih tak beraturan, akibat berlari. 

"Yang sabar ya Sayang, suamimu sedang di tangani dokter," jawab Mamah Qila sembari memeluk tubuh ini. Air mataku kembali luruh membasahi pipi.

Aku tak bisa membohongi hati ini, jika aku memang sangat mengkhawatirkan kondisi orang yang belum bisa menerima dan memperlakukanku dengan baik. Mungkin aku memang wanita terbo*oh sedunia, menjatuhkan hati padanya yang hatinya telah dimiliki orang lain. 

"Apa yang sebenarnya terjadi, Mah?"

"Tadi pagi, Agha dipecat dari perusahaan, atas tuduhan korupsi, dan menghamili seorang OB. Agha pergi cl***ing bersama teman-temannya untuk menghilangkan stress. Tapi, nahas saat perjalanan pulang, mereka kecelakaan. Itu yang Mamah tahu dari teman Agha yang selamat," jelas Mamah Qila menceritakan kronologi kecelakaan. 

"Ya Allah." Sejak pagi aku memang tidak di rumah, sibuk mengurus klien. Alhamdulilah, ada 3 klien hari ini dan saat Mamah menelfonku, aku sedang berada di rumah klien terakhir. 

Pintu ruang IGD terbuka. Seorang dokter pria berjalan keluar. Aku dan Mamah langsung menghampirinya. 

"Gimana keadaan suami saya, Dok?"

"Suami Ibu kritis, ada gumpalan darah di otak kecilnya," jawab Dokter.

Aku tak bisa berkata-kata. Mulutku terkunci. Hanya air mataku yang mewakilinya.

"Besok pagi jika kondisinya memungkinkan, kami akan melakukan operasi," jelas Dokter yang menangi Mas Agha. Selesai menjelaskan, Dokter pun berpamitan pergi, meninggalkan ku dan Mamah Qila yang masih berdiri di depan pintu IGD. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun