“Maaf ..…karena sekarang aku udah ngerusakin biola kamu.” Luna menyambung ucapannya.
Wajah Ryu memerah.
“kamu boleh ambil biola ku buat gantiin biola kamu.” Luna menaruh biola nya di meja. Lalu dia berjalan keluar dari kelas Ryu. Melewati kawan-kawan Ryu dan para siswa lain yang mengintip kejadian itu dari balik pintu kelas.
Luna tersenyum. Puas!
* * *
Karena kejadian itu, Luna di skors selama seminggu oleh kepala sekolahnya. Hari ini baru hari kedua Luna nggak masuk karena sedang menjalani skorsnya. Tapi Ryu sudah merasa aneh. Ya, aneh, karena biasanya setiap hari dia harus mengganggu Luna. Tapi sekarang tak ada Luna. Dan Ryu mulai merasa bosan. Sangat bosan.
Karena itu pulang sekolah dia tidak langsung pulang kerumah. Juga tidak pergi bersama teman-temannya. Dia mengendarai mobilnya ke daerah di mana Luna tinggal. Dia tidak tau di mana rumah Luna, tapi dia pikir itu suatu hal yang memalukan untuk bertanya pada seseorang di mana alamatnya.
Setelah lebih dari satu jam Ryu berputar-putar dari satu komplek ke komplek lain, dari gang satu ke gang yang lain, dan hamper putus asa, akhirnya Ryu menemukannya.
Ryu melihat Luna sedang berlari-lari kecil dengan plastik hitam di tangannya. Tanpa sadar Ryu tersenyum. Lalu dia segera menghentikan mobilnya tepat di depan Luna.
Luna terlihat sangat kaget karena tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang menghalangi langkahnya, apalagi karena dia tau mobil siapa itu. Tapi Luna mencoba tak peduli dan kembali meneruskan langkahnya.
Ryu keluar dari mobilnya dan melangkah kearah Luna. Lalu dengan cepat dia menyambar bungkusan plastik di tangan Luna.