Mohon tunggu...
Rennie Meyo
Rennie Meyo Mohon Tunggu... -

Seorang blogger di www.renniemeyo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luna & Ryu

2 September 2016   06:13 Diperbarui: 2 September 2016   07:35 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    “Tapi….. dia basah.”

    “Basah?”

    “Di luar hujan deras. Keliatannya anak itu kehujanan. Mungkin dia lari ke sini.”

    “Kenapa nggak di suruh masuk?! Kamu mau dia kedinginan di luar?! Cepet suruh masuk!” Ryu berseru marah.

    “Baik, Tuan muda.” Si pelayan segera menghilang di balik pintu.

    Ryu menaruh biolanya di atas ranjang. Lalu melihat dirinya di cermin besar di dinding kamarnya. Dalam hatinya dia berusaha menebak-nebak alasan Luna datang ke rumahnya. Apa Luna cuma mau ngambil biola jelek yang kemarin lupa dia bawa lari? Atau…karena dia merasa menyesal kemarin sudah meninggalkan Ryu di taman begitu saja?  Seperti Ryu yang akhirnya menyadari kalau bukan rasa kesal yang di rasakannya saat melihat airmata Luna, tapi rasa bersalah…..

    Sialnya, entah kenapa sekarang Ryu merasa dada nya berdebar. Lalu setelah sedikit merapikan rambutnya dan menatap wajahnya sekali lagi dicermin, akhirnya dia melangkah keluar kamarnya. Menuruni anak-anak tangga, kemudian tiba di ruang tamu rumahnya. Kosong. cuma ada si pelayan yang berdiri bingung di samping pintu.

    “Mana Luna?” Tanya Ryu.

    “dia…. Tidak mau masuk, mas Ryu.” Jawab pelayan itu.

    Ryu segera keluar ke teras rumahnya. Benar. Di luar hujan deras. Dan di tepi teras rumahnya, dia melihat Luna yang seluruh tubuhnya basah oleh air hujan. Luna yang kini menatapnya dengan tatapan yang menyakiti hati Ryu. Tatapan yang begitu penuh kebencian dan kemarahan.

    Ada apa? Pikir Ryu bingung. Tapi bibirnya seperti terkunci rapat. Tidak bisa mengucapkan satu patah kata pun karena tatapan Luna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun