“Apa?”
“Kenapa sih kamu selalu ngelakuin hal-hal norak dan nggak penting kaya gini?” Luna mengalihkan pandangannya kearah Ryu dan menatap cowok itu kesal.
“Itu terserah aku!” jawab Ryu enteng.
Luna merasa benar-benar marah sekarang. Apalagi saat ini mulai banyak anak-anak yang
memperhatikan mereka. Bel pulang memang sudah berbunyi setengah jam yang lalu. Sebentar lagi kelas musik akan segera di mulai. Dan sialnya sekarang biola Luna masih tergantung di cabang pohon. Tanpa seorang pun yang berani membantunya menurunkan biola itu dari sana. Itu karena mereka tau Ryu yang melakukannya.
Padahal hari ini Bu Donita, guru les musik mereka, akan memilih seorang murid untuk ikut lomba. Dan luna sangat ingin terpilih untuk mengikuti lomba itu.
“Kamu nggak ikut les biola hari ini?” Tanya Ryu dengan suara melunak.
Luna masih menatapnya geram.
“Gimana kalo aku pinjemin biola ku buat kamu?” Ryu menawarkan.
Mata Luna membesar, menatap wajah Ryu tak percaya..
Ryu tersenyum. “Nih- “ bahkan dia menyodorkan biola nya pada Luna.