Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 35, Negeri Raja-Raja) - Berkumpul

24 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 24 Mei 2024   08:02 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Kita kedatangan tamu di Morotai, pulau yang telah kita pilih bersama untuk mendeklarasikan berdirinya Kesultanan Mamluk. Mereka datang dari segenap penjuru Nusantara," matanya melihat ke arah Imam Hassan.

            "Dari Samudera, pendahulu kita semua.." Imam Hassan mengangguk pelan,

"serta dari Palembang Darussalam,"

"kemudian dari Mataram wakil dari Jawa," Diponegoro mengikuti Imam Hassan dengan mengangguk pelan.

            "Sayang sekali beberapa tidak bisa hadir."

            Sudirman membisikkan kembali kepada Abdi dan Dalem "Satu dari Buton karena kesibukan mereka mengurus keamanan yang agak berkurang akhir-akhir ini di sana, kemudian kerajaan Nusa karena sekarang musim panen raya sehingga seluruh anggota kerajaan tidak bisa kemana-mana, dua lagi karena perang dan alasan keamanan, terakhir tentu saja.. Malaka..."

            Abdi dan Dalem hanya mengangguk singkat dengan pandangan tetap ke depan, takut terlihat lagi oleh Sultan Mamluk yang tadi memandang mereka cukup lama.

            "Mereka datang sebagai saksi atas berdirinya Mamluk. Negeri, yang jika kita berbicara dengan cakupan yang lebih luas, bagian dari Kesultanan Islam Nusantara..."

            "Kita amat bersyukur kepada Allah karena kehadiran mereka membuat Kesultanan Mamluk kuat dan berwibawa..."

            "Itu artinya mereka menghargai dan menghormati keberadaan kita," terdengar kembali tepuk tangan di sana-sini.

            "Semalam telah terjadi sesuatu yang cukup mengejutkan," seisi ruangan kembali mendengarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun