Mohon tunggu...
Razan Tata
Razan Tata Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Hanya seorang pria yang suka menulis banyak hal :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ramuan Ungu

19 Maret 2016   11:36 Diperbarui: 19 Maret 2016   12:42 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         “Boleh aku masuk?”

         Wina tertawa. “Boleh dong, Sayang.”

         Bola Mata Wina langsung membesar begitu pintu terbuka. Dia menutup mulut dengan telapak tangan kanannya. Dengan masih mengenakan celana pendek dan kaosnya tadi, Reza membawa sesuatu di kedua tangannya. Wina menahan haru. Dia melihat di tangan kanan suaminya itu ada sebuket besar mawar merah yang sangat indah. Itu mawar merah terindah yang pernah ia lihat. Dan di tangan kirinya! Dia serasa mau meleleh melihat apa yang ada di tangan kiri suaminya itu. Sebuah piring kecil dengan potongan tiramisu cake favoritnya!

          “Ini untukmu, Sayang.” Reza menyerahkan kejutannya sambil berlutut. Wina yang duduk di pinggir tempat tidur segera mengambil bunga mawar dan tiramisu cake favoritnya itu. Kilau matanya terus berbinar melihat keduanya.

          “Ini…untuk apa, Sayang? Ulang tahun pernikahan kita kan bukan hari ini. Mmm…ulang tahunku juga bukan hari ini deh.”

          Reza menggeleng sambil tersenyum, “Memang bukan.”

          “Tunggu,” Reza mengacungkan telunjuknya dan bangkit berdiri. Dia mengambil sesuatu dari dalam lemari. Sebuah kepingan CD. Kemudian ia menuju CD player di bawah meja televisi dan memutarnya. Setiap sisi tubuh Wina langsung merinding begitu mendengar opening piano yang menggema pelan.

         My Love

          There’s only you in my life

          The only thing that’s bright

          Lagu Endless Love mengalun lembut di kamar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun