Mohon tunggu...
Razan Tata
Razan Tata Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Hanya seorang pria yang suka menulis banyak hal :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ramuan Ungu

19 Maret 2016   11:36 Diperbarui: 19 Maret 2016   12:42 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         Berbagai pertanyaan langsung bertumpuk hinggap di kepalanya. Bagaimana mungkin? Kenapa malah istrinya yang bisa melihatnya? Perasaannya semakin runyam. Ingin sekali dia berteriak saat itu juga.

                                                                      * * *

         Jam dinding mengarahkan jarum pendeknya ke arah angka 1. Efek ramuan itu sudah habis. Reza tidak memperpanjang lagi efek tersebut. Dia tidak peduli lagi dengan orang bermuka dua atau orang-orang yang berusaha menjilatnya. Reza hanya memikirkan istrinya saat ini.

         Matanya menatap kosong ke arah meja kecil tempat dia makan tadi.

         Dia mengingat-ingat istrinya begitu baik kepadanya selama ini. Hampir tiap hari ia mengantarkan makanan untuknya, baik sarapan bahkan makan siang. Ditambah lagi istrinya itu begitu perhatian kepada dirinya. Seperti tadi, dia sangat memerhatikan kondisi kesehatannya.

         Tapi bagaimana mungkin?? Pertanyaan itu selalu berputar-putar di kepalanya.

         Selama 12 tahun menikah, Reza tidak pernah melihat gelagat benci atau bahkan sekedar tidak suka dari Wina, istrinya. Pikirannya memutar kembali rekaman kehidupan berkeluarganya. Mengingat kembali ketika pertama kali bertemu dengan istrinya. Mereka berpacaran selama setahun sebelum akhirnya menikah. Dan ketika itu mereka bahagia-bahagia saja. Tidak ada keterpaksaan dalam pernikahan mereka berdua. Mereka menikah memang murni karena cinta.

         Dia flashback lagi.

         Rasa bahagia itu semakin memuncak ketika akhirnya sebuah impian terbesar dalam berumah tangga tercapai, yaitu hadirnya seorang putra yang lucu di tahun kedua pernikahan mereka. Keluarga kecil mereka semakin lengkap. Semakin sempurna. Tidak ada cacat sama sekali.

         Lantas apa yang membuat istrinya itu bisa melihatnya tadi? Apa mungkin ramuan dari nenek misterius itu mengalami masalah? Sehingga efeknya tidak bekerja?

         Wajah Reza semakin mengerut. Dia terus memijit-mijit dahinya dari tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun