Begitulah alasan gadis pecinta laut dan biotanya.
Kapal kayunya bergoyang ke kanan lalu kiri, tetapi Naleeka tidak mual. Ia masih mengagumi ubur-ubur berkilau yang menemaninya melewati kegelapan. Hingga akhirnya, kapal tua itu terdampar pada sebuah pulau berpasir menyala. Mata bulat Naleeka meneliti sekitar.
Ubur-ubur telah pergi, kini giliran hamparan pohon-pohon besar dan pasir warna-wanri menyala seakan menyambut kedatangan Naleeka. Gadis itu bertanya dalam benaknya, apakah semua ini memang dipersiapkan untuknya?
Ia melompat keluar dari geladak kapal kayu, bertekad menghampiri Ayah yang ada di mercusuar padam itu. Uniknya, udara di sana cenderung hangat, bentangan pohon bakau tidak semengerikan yang ada di dekat rumahnya berkat penerangan dari pasir warna-warni itu.
Namun, dua perahu kayu yang dilihatnya beberapa waktu lalu tidak ada di sana.
Naleeka melangkah tanpa rasa takut kecuali penasaran yang mulai meronta-ronta dadanya.
Kaki telanjangnya tenggelam di dalam pasir yang lembut. Namun baru enam langkah hendak menyusuri hutan. Seekor burung yang besar terbang mengitarinya. Sontak Naleeka kembali berlari masuk ke dalam geladak kapal seraya bersembunyi di dalam selimut lagi.
Burung itu terbang---melesak dengan cepat dari arah tebing di balik hutan menuju kegelapan yang tak berujung. Kemudian berkitar di atas Naleeka dan mendarat pada pasir yang menghasilkan bunyi gemerisik.
Naleeka dapat mendengar langkah kaki aneh seperti kuku-kuku besar membelah pasir dan mendekatinya. Gadis itu hanya berdoa, memicingkan mata erat, dan seketika bulu kuduk pada tengkuknya langsung berdiri saat mendengar langkah kaki berkuku menapak di atas geladak.
Tidak ada tempat bersembunyi, Naleeka pasrah. Ia berencana lari tunggang langgang ke sembarang arah setelah melempar selimutnya. Namun, sebelum Naleeka melakukan itu, burung tadi hanya duduk di hadapannya dan tidak menunjukkan gerak-gerik ingin menyakiti.
"Kau Naleeka Arunika, bukan begitu?"
Napas Naleeka memburu, pelan-pelan ia membuka selimut bulu domba lalu mengintip. Betapa terkejutnya ketika dirinya melihat seekor burung hantu berukuran besar tetapi separuh badan ke bawahnya adalah tubuh manusia.