Sekarang Aku berada di sebuah jeruji besi. Bukan jeruji penjara. Tapi, rumah sakit jiwa. Â Hanya karena traumaku, mereka menganggapku sudah gila.Â
"Ayahku tidak bersalah! Bunuh Saja Aku " kataku dibalik jeruji itu.Â
"Ayahku tak bersalah Pak Jenderal! Kenapa kau tak membunuhku saja!" Aku teriak tanpa henti.Â
Aku sepertinya memang sudah gila, kenapa aku tak bisa mengatakan apa pun selain itu? Tangis dan suram tak henti-hentinya mmenghantui hidupku. Mereka tak ada yang mengerti dengan bajasaku.Â
Aku dianggap gila. Aku pun merasa seperti orang gila.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H