Pidato sebagai salah satu bentuk penyampaikan ide dan gagasan kepada khalayak ramai memiliki banyak jenis. Devito (dalam Gely Gy 2019:1) menjelaskan bahwa ada empat jenis pidato yaitu:
Pidato Informatif.
Pidato informatif adalah pidato yang tujuannya untuk memberikan informasi atau halhal baru kepada pendengar. Pidato informative harus memuat informasi yang teraktual sehingga audiens bisa merasakan manfaat dan menambah informasi setelah mendengarkan pidato tersebut. Seorang pembicara harus jeli dan tanggap dalam menangkap informasi karena merupakan aspek utama dan modal awal yang harus dimiliki oleh ahli pidato jenis ini. Pada dasarnya, pidato informatif hanya memberikan penjelasanpenjelasan awal dan selanjutnya tergantung kepada audiens untuk menyikapi dan menanggapi informasi tersebut.
Pidato Deskriptif.
Pidato deskriptif adalah pidato yang menjelaskan atau memaparkan suatu hal seperti orang, suatu peristiwa/kejadian, suatu proses dan sebagainya. Pidato ini mendeskripsikan ciri-ciri tentang suatu objek. Orator yang menyampaikan pidato deskriptif harus memiliki data yang akurat serta faktual agar informasi yang disampaikan bisa diterima sebagai sebuah kebenaran oleh audiens.
Pidato Demonstratif.
Pidato demonstrative adalah kelanjutan dari pidato informatif. Dalam pidato jenis ini, orator diharuskan lebih fokus dalam penyampaian cara-cara untuk melakukan sesuatu. Pidato ini harus didukung media dan sumber. Contoh ketika seorang guru menjelaskan tentang gerhana matahari maka guru tersebut harus menggunakan media globe, senter dan lainnya sebagai media ajar.
Pidato Persuasif
Pidato persuasif sedikit berhubungan dengan pidato informatif. Namun pidato persuasif lebih mengutamakan ide dan gagasan pembicara tentang suatu informasi atau pembicaraan dan mengarahkan untuk mempersuasi atau membujuk audiens untuk menerima ide atau informasi tersebut. Pidato persuasif termasuk pidato yang sulit dilakukan karena tujuannya untuk menyakinkan orang lain harus tercapai. Pidato persuasif mempengaruhi audiens dalam aspek-aspek tertentu seperti psikologis, nilai-nilai dan kepercayaan.
Pidato Acara Khusus
Pidato acara khusus atau biasa disebut juga dengan “special occasion speech” adalah pidato yang biasanya dilakukan pada kesempatan-kesempatan khusus dalam sebuah acara seperti pidato memperkenalkan seorang tokoh yang berpengaruh, pidato pada acara pernikahan, pidato acara perpisahan atau farewell, pidato penerimaan sebuah penghargaan dan sejenisnya.
Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pidato memiliki 5 jenis yang berbeda tergantung isi dan tujuan pidatonya. Pidato informatif menginformasikan hal-hal baru kepada pendengar seperti contoh yang terjadi di sekitar kita adalah pidato yang disampaikan guru kepada peserta didik dan pidato kepala sekolah saat upacara bendera, pidato deskriptif adalah pidato yang menjelaskan atau mendeskripsikan suatu objek, pidato demontratif lebih fokus dalam menyampaikan cara-cara untuk melakukan sesuatu, pidato persuasif bertujuan untuk mempersuasi atau membujuk audiens, dan pidato acara khusus yang digunakan dalam acaraacara khusus seperti acara pernikahan, penghargaan dan sebagainya.
2.3 Metode-Metode Penyampaian Pidato
Terdapat empat metode dalam berpidato. Metode-metode ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan atau tujuan berpidato. Menurut Jalaluddin Rahmat (dalam Amy Sabila 2015:30-31) menjelaskan bahwa ada empat jenis pidato yaitu impromtu, manuskrips, memoriter, dan ekstemporan yaitu sebagai berikut:
1. Impromtu
Pidato ini seringkali disampaikan pada saat acara-acara resmi (pesta dan lain-lain). Pidato impromtu adalah pidato yang disampaikan tanpa persiapan sebelumnya dan tidak menggunakan naskah.