Mohon tunggu...
Putra Muhammad Dwiki Adama
Putra Muhammad Dwiki Adama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Halo semuanya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profil kami

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mangata

24 Desember 2021   11:25 Diperbarui: 24 Desember 2021   11:37 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapp Bu Dokter wkwkwk." Canda Arka

Sesampainya dirumah, Arka segera melihat pengumuman di website yang tersedia. Selain mendaftakan di Universitas, Arka sebenarnya juga mengikuti audisi kompetisi music.Betapa senangnya Arka ternyata ia lolos kedua-duannya. Tanpa diketahui oleh Arka, ternyata ayahnya sedang berada dibelakangnya dan tengah mengawasinnya. Melihat hal tersebut Arka langsung dilabrak oleh ayahnya.

"APA INI?!MAU JADI APA KAMU?!"

"APA SIH?!" Ucap Arka Jengkel

"AYAH NGGAK SETUJU YA KAMU IKUT BEGINIAN!!"

"SIAPA YANG MINTAK PERSETUJUAN AYAH?!!NGGAK ADA!!SEJAK KAPAN AYAH NGURUSIN URUSAN ARKA!!! URUSIN AJA TEMEN-TEMEN AYAH YANG TUKANG MABUK ITU!!"

"DASAR KAMU YA!!!" Ucap ayah Arka marah.

"APA!!?MAU PUKUL ARKA LAGI?!!NGGAK CUKUP SELAMA INI AYAH

PUKULIN ARKA?!!KURANG PUAS?!!IYA!!" Arka menepis tangan ayahnya kemudian pergi kekamarnya sambil membanting pintu.

Arka hancur sehancur-hancurnya saat itu, perasaanya begitu hancur karena berpikiran kenapa seorang ayah yang seharusnya sayang terhadap anaknya malah sering memukulinnya seperti itu. Bahkan sampai memukul ibunnya juga. Ia tidak bisa terus-terusan seperti ini,ia harus merubah keadaan dirinnya dan juga ibunnya. Alhasil ia kemudian memutuskan untuk pergi ke Jakarta dan melanjutkan audisi tersebut berharap untuk menjadi juara pada kompetisi tersebut. Ia harus mengesampingkan keinginannya untuk kuliah terlebih dahulu demi ibunnya agar bisa hidup lebih baik. Ia berfikir ia tidak bisa terus-terusan seperti ini, ia harus keluar dari ketergantungan terhadap ayahnya. Akhirnya ia mengambil keputusan yang menurutnya sangat tepat saat itu.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun