Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangkit dan Bersaksi Mewujudkan Gereja yang Vital dan Viral

4 Juli 2023   23:45 Diperbarui: 8 Juli 2023   00:02 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman liturgi yang bermakna sangat penting untuk melibatkan kaum muda dalam ibadah. Gereja harus berusaha untuk menciptakan liturgi yang partisipatif, khidmat, dan inklusif. Hal ini dapat dicapai dengan menggabungkan musik kontemporer, musik ibadah yang indah dan bersemangat, presentasi multimedia, dan menggabungkan elemen visual yang menyentuh kepekaan anak muda. Dengan memadukan tradisi dan inovasi, Gereja dapat menciptakan pengalaman liturgi yang menginspirasi dan memperdalam iman kaum muda.

Perikop Yohanes 4:23 ini menggarisbawahi pentingnya menyembah dalam Roh dan kebenaran. Itu mengingatkan Gereja akan pentingnya ibadah yang otentik dan tulus yang dibimbing oleh Roh Kudus. Perikop ini mendorong Gereja untuk menciptakan lingkungan dan kesempatan bagi kaum muda untuk mengalami perjumpaan yang mendalam dengan Allah dalam doa dan ibadah mereka.

Selanjutnya, Gereja mengakui bahwa doa dan ibadat tidak terbatas pada aturan liturgi. Itu juga harus mendorong kaum muda untuk mengembangkan kehidupan doa pribadi, memupuk hubungan langsung dan intim dengan Tuhan. Hal ini dapat dicapai melalui pengajaran berbagai bentuk doa pribadi, seperti doa spontan, doa kontemplatif, dan penggunaan materi renungan seperti buku doa atau sumber digital.

Dengan menyediakan beragam bentuk doa dan ibadat, Gereja mengakui kebutuhan dan preferensi rohani yang unik dari kaum muda. Hal ini menumbuhkan lingkungan di mana mereka dapat mengekspresikan iman mereka secara otentik dan terlibat dengan Tuhan dengan cara yang selaras dengan pengalaman dan budaya mereka.

Singkatnya, perikop dari Yohanes 4:23 menyoroti sifat penyembah sejati yang menyembah Bapa dalam Roh dan kebenaran. Memelihara kehidupan doa yang bersemangat dan pengalaman liturgi yang bermakna sangat penting untuk pertumbuhan spiritual kaum muda. Gereja hendaknya menyediakan beragam bentuk doa dan ibadat yang memadukan praktik tradisional dengan ekspresi iman kontemporer. Dengan menawarkan berbagai bentuk doa, menciptakan pengalaman liturgi yang menarik, dan mendorong doa pribadi, Gereja memungkinkan kaum muda untuk terhubung dengan Tuhan dengan cara yang otentik dan bermakna. Itu berarti memupuk hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan, memupuk pertumbuhan spiritual, dan memperkuat komitmen mereka pada iman Katolik.

Follow up plan: Untuk secara efektif menindaklanjuti memelihara kehidupan doa yang bersemangat dan pengalaman liturgi yang bermakna, Gereja dapat menyelenggarakan pertemuan doa reguler yang dirancang khusus untuk kaum muda, menggabungkan berbagai bentuk doa seperti doa kontemplatif, pujian dan penyembahan, dan lectio divina. Menciptakan pengalaman liturgi yang menarik dapat melibatkan penggabungan unsur-unsur seperti musik, seni, dan presentasi multimedia yang beresonansi dengan kepekaan kaum muda. Selain itu, menawarkan sumber daya dan bimbingan tentang praktik doa pribadi, seperti jurnal, meditasi, atau bacaan renungan, dapat membantu kaum muda memupuk hubungan yang lebih dalam dan intim dengan Tuhan. Dengan mengimplementasikan rencana tindak lanjut ini, Gereja dapat memberi kaum muda beragam jalan untuk bertemu Tuhan dalam doa dan mengalami kekayaan tradisi liturgi Katolik, dengan demikian mendorong pertumbuhan spiritual mereka dan memperkuat komitmen mereka terhadap iman.

9. Accompaniment and Discernment  (pendampingan dan penegasan) adalah aspek penting dari misi Gereja Katolik kepada kaum muda. Gereja mengakui pentingnya berjalan bersama kaum muda dalam perjalanan iman mereka, memberi mereka mentor spiritual, mendorong proses penegasan, dan membimbing mereka melalui tantangan dan keputusan hidup. Perikop Amsal 19:20 mendukung gagasan ini dengan menyoroti nilai mendengarkan nasihat dan menerima disiplin, yang pada akhirnya mengarah pada kebijaksanaan.

"Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan."(Amsal 19:20)


Perikop Amsal 19:20 menekankan pentingnya mencari bimbingan dan terbuka untuk belajar dari orang lain. Hal ini mendorong kerendahan hati, menyadari bahwa nasihat yang bijak dan didikan berkontribusi pada pertumbuhan dan pemahaman pribadi.

Komitmen Gereja untuk mendampingi kaum muda dalam perjalanan iman mereka melibatkan penyediaan pembimbing atau pembimbing rohani yang dapat memberikan bimbingan, dukungan, dan kebijaksanaan. Mentor ini bisa seorang imam, suster atau bruder, pemimpin awam, atau individu berpengalaman yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang iman Katolik dan bersedia berjalan bersama kaum muda. Mereka melayani sebagai panutan, menawarkan wawasan, arahan spiritual, dan bantuan dalam membedakan kehendak Tuhan dalam hidup mereka.

Membina proses penegasan adalah aspek penting lainnya dalam mendampingi kaum muda. Gereja hendaknya menyediakan ruang dan sumber daya bagi kaum muda untuk mengeksplorasi dan membedakan panggilan, pilihan hidup, dan keputusan mereka dalam terang iman mereka. Ini bisa dilakukan melalui retret, lokakarya rohani, atau program yang memfasilitasi refleksi diri, doa, dan percakapan dengan mentor dan teman sebaya. Ketajaman proses pendampingan dan penegasan membantu kaum muda menyelaraskan pilihan mereka dengan rencana Allah dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam akan tujuan dan arah dalam hidup mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun