Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangkit dan Bersaksi Mewujudkan Gereja yang Vital dan Viral

4 Juli 2023   23:45 Diperbarui: 8 Juli 2023   00:02 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12)


Dalam 1 Timotius 4:12, Rasul Paulus menulis kepada Timotius, seorang pemimpin muda di komunitas Kristen perdana, mendorongnya untuk tidak membiarkan siapa pun memandang rendah dirinya karena masa mudanya. Paulus memerintahkan Timotius untuk menjadi teladan bagi orang beriman dalam ucapan, tingkah laku, kasih, iman, dan kesucian. Perikop ini menyoroti potensi dan signifikansi individu muda dalam kehidupan dan pelayanan Gereja.

Gereja mengakui bahwa kaum muda memiliki perspektif, bakat, dan wawasan unik yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan vitalitas komunitas iman. Dengan melibatkan mereka secara aktif dalam proses pengambilan keputusan, Gereja menghargai pendapat mereka dan mengakui kemampuan mereka untuk memberikan kontribusi yang berarti. Pemberdayaan ini menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab di antara kaum muda, mendorong pertumbuhan pribadi dan spiritual mereka.

Memberikan kesempatan kepemimpinan memungkinkan kaum muda untuk mengembangkan keterampilan mereka, melatih karunia mereka, dan mengambil peran tanggung jawab di dalam Gereja. Hal ini dapat mencakup melayani sebagai pemimpin pemuda, berpartisipasi dalam perencanaan dan pengorganisasian acara, atau terlibat dalam pelayanan pastoral. Dengan mempercayakan kepada kaum muda posisi kepemimpinan, Gereja tidak hanya mendapat manfaat dari energi dan antusiasme mereka tetapi juga memastikan kesinambungan dan pembaharuan komunitas iman.

Kesukarelawanan adalah aspek penting lainnya dalam memberdayakan kaum muda di dalam Gereja. Dengan mendorong dan memfasilitasi keterlibatan mereka dalam proyek pelayanan, Gereja membantu kaum muda mengembangkan semangat tidak mementingkan diri dan belas kasih. Melalui kerelawanan, kaum muda memiliki kesempatan untuk mewujudkan iman mereka, melayani mereka yang membutuhkan dan membuat dampak positif di komunitas mereka.

Perikop 1 Timotius 4:12 juga menggarisbawahi dasar teologis untuk memberdayakan dan melibatkan kaum muda dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan di dalam Gereja. Hal ini mengingatkan kaum muda beriman bahwa usia mereka seharusnya tidak menjadi penghalang melainkan kesempatan untuk memberi contoh dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini juga menegaskan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada komunitas iman dan menekankan pentingnya menghargai perspektif unik mereka.

Singkatnya, petikan 1 Timotius 4:12 tersebut mendukung fokus Gereja pada pemberdayaan dan partisipasi kaum muda. Dengan secara aktif melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan, dan memberikan kesempatan untuk kepemimpinan dan kerelawanan, Gereja menegaskan nilai dan potensi individu muda dalam kehidupan komunitas iman. Pemberdayaan ini memperkuat rasa memiliki mereka, memupuk pertumbuhan dan perkembangan mereka, dan memastikan kelangsungan semangat dan pembaruan Gereja.

Follow up plan: Untuk secara efektif menindaklanjuti pemberdayaan dan partisipasi kaum muda, Gereja dapat membentuk dewan remaja atau kelompok penasehat di mana individu muda dapat secara aktif menyumbangkan perspektif dan gagasan unik mereka dalam proses pengambilan keputusan. Memberikan pelatihan kepemimpinan dan program bimbingan dapat lebih lanjut memperlengkapi mereka dengan keterampilan dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk mengambil peran kepemimpinan di dalam Gereja. Selain itu, menciptakan platform untuk menjadi sukarelawan dan peluang pelayanan, baik di dalam paroki maupun di komunitas yang lebih luas, mendorong kaum muda untuk mewujudkan iman mereka dan memberikan dampak positif. Dengan menerapkan rencana tindak lanjut ini, Gereja dapat memastikan bahwa kaum muda merasa dihargai dan diberdayakan, secara aktif berperan serta dalam kehidupan dan misi Gereja.

5. Social Justice and Advocacy (keadilan sosial dan advokasi) merupakan aspek penting dari misi Gereja Katolik, terutama yang menyangkut hak dan martabat semua orang, khususnya yang terpinggirkan dan tertindas. Gereja harus secara aktif mempromosikan keadilan dan mendorong kaum muda untuk terlibat dalam aktivisitas sosial, mengatasi masalah seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan perubahan iklim. Perikop Mikha 6:8 mendukung gagasan ini dengan menyoroti persyaratan Tuhan untuk bertindak adil, mencintai dengan belas kasihan, dan berjalan dengan rendah hati bersama Allah.

"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" (Mikha 6:8)


Dalam Mikha 6:8, nabi Mikha menyampaikan pesan Tuhan kepada orang-orang, menyatakan bahwa Tuhan telah menunjukkan kepada mereka apa yang baik. Dia kemudian mengungkapkan tiga persyaratan yaitu bertindak adil, mencintai dengan belas kasihan, dan hidup dengan rendah hati bersama Tuhan. Perikop ini menangkap inti dari keadilan sosial dan menekankan kewajiban moral untuk mencari keadilan dan menunjukkan kasih sayang kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun