Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangkit dan Bersaksi Mewujudkan Gereja yang Vital dan Viral

4 Juli 2023   23:45 Diperbarui: 8 Juli 2023   00:02 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perikop Yohanes 13:34-35 ini mengingatkan orang-orang beriman akan pentingnya kasih dalam komunitas Kristiani. Dengan mewujudkan kasih Kristus dalam relasi mereka, kaum muda memberikan kesaksian tentang pemuridan mereka dan mengundang orang lain untuk mengalami kuasa transformasi kasih Allah. Hubungan otentik yang berakar pada cinta mencerminkan sifat kerajaan Allah dan berkontribusi pada pertumbuhan spiritual dan vitalitas kaum muda.

Gereja memainkan peran penting dalam memfasilitasi dan memelihara hubungan otentik ini. Ini artinya harus menyediakan platform dan peluang bagi kaum muda untuk saling terhubung dan terlibat, serta membangun hubungan yang bermakna dalam komunitas iman. Hal ini dapat dicapai melalui aktivitas kelompok pemuda, retret, komunitas kecil berbagi iman, program bimbingan, dan kegiatan antar generasi lainnya.

Dengan memupuk hubungan yang autentik, Gereja menciptakan lingkungan di mana kaum muda dapat mengalami kasih, penerimaan, dan dukungan. Hal ini juga memberi mereka ruang untuk mengajukan pertanyaan, berbagi keraguan, dan memperdalam pemahaman mereka tentang iman mereka. Melalui hubungan ini, kaum muda dapat bertumbuh dalam perjalanan spiritual mereka, mengembangkan rasa identitas yang lebih kuat sebagai murid Kristus, dan berkontribusi pada pembangunan komunitas iman yang bersemangat dan bersatu.

Singkatnya, perikop Yohanes 13:34-35 menggarisbawahi pentingnya hubungan yang otentik dan kasih dalam komunitas Kristiani. Membina hubungan yang otentik dan menciptakan rasa kebersamaan sangat penting untuk pertumbuhan spiritual kaum muda. Dengan menyediakan platform untuk berhubungan dengan teman sebaya, pembimbing, dan komunitas antargenerasi, Gereja memungkinkan kaum muda untuk berbagi pengalaman, mencari dukungan, dan bertumbuh dalam iman mereka. Hubungan otentik yang berakar pada cinta tidak hanya memupuk kehidupan spiritual kaum muda tetapi juga menjadi saksi kekuatan transformatif cinta Tuhan di dunia.

Follow up plan: Untuk secara efektif menindaklanjuti pembinaan hubungan yang otentik dan rasa kebersamaan, Gereja dapat menyelenggarakan pertemuan sosial dan spiritual secara teratur yang secara khusus dirancang untuk kaum muda. Pertemuan ini dapat mencakup kegiatan seperti retret, konferensi remaja, dan diskusi kelompok kecil yang memupuk hubungan yang lebih dalam dan saling mendukung. Selain itu, program pendampingan yang memasangkan orang muda dengan individu yang lebih berpengalaman dapat memberikan bimbingan dan penemanan dalam perjalanan iman mereka. Mendorong kegiatan dan acara antargenerasi, seperti retret antargenerasi atau proyek pelayanan, juga dapat memfasilitasi pembentukan hubungan yang bermakna di berbagai kelompok usia. Dengan menerapkan rencana tindak lanjut ini, Gereja dapat menciptakan ruang bagi kaum muda untuk membentuk hubungan yang otentik, menemukan dukungan, dan mengalami kasih Kristus yang transformatif dalam komunitas Kristiani.

7. Menyadari era digital yang kita jalani saat ini, integration of technology (integrasi teknologi) dalam misi Gereja Katolik menjadi sangat penting. Gereja hendaknya merangkul teknologi sebagai sarana untuk menjangkau dan melibatkan kaum muda secara efektif. Memanfaatkan media sosial, platform daring, podcast, dan aplikasi interaktif dapat membantu menyampaikan pesan, membagikan Injil, dan membina komunitas virtual. Perikop Markus 16:15 kiranya mendukung gagasan ini dengan menekankan panggilan untuk mewartakan Injil kepada seluruh ciptaan, yang menunjukkan pentingnya memanfaatkan semua sarana yang tersedia, termasuk teknologi, untuk menjangkau orang.

"Lalu Ia berkata kepada mereka: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." (Markus 16:15)


Dalam Markus 16:15, Yesus menugaskan murid-murid-Nya untuk pergi ke seluruh dunia dan mewartakan Injil kepada seluruh ciptaan. Perikop ini menyoroti ruang lingkup universal dari pesan Injil dan keharusan untuk menjangkau sebanyak mungkin orang. Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi alat komunikasi dan penjangkauan yang ampuh, menawarkan peluang baru untuk memenuhi misi ini.

Integrasi teknologi dalam misi Gereja mengakui meluasnya penggunaan dan pengaruh platform digital, khususnya di kalangan kaum muda. Dengan merangkul teknologi, Gereja dapat secara efektif terlibat dengan kaum muda di ruang digital mereka dan membuat konten relevan yang selaras dengan minat dan kebutuhan mereka.

Memanfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan media sosial lainnya memungkinkan Gereja menjangkau audiens yang lebih luas dan membagikan pesan, renungan, dan konten pendidikan yang mengilhami. Platform dan situs web daring menyediakan sumber daya yang dapat diakses oleh kaum muda untuk memperdalam pemahaman iman mereka, mengakses materi katekese, dan berpartisipasi dalam acara dan diskusi virtual.

Podcast juga mendapatkan popularitas sebagai media untuk berbagi konten yang berhubungan dengan agama. Gereja dapat membuat podcast yang membahas topik yang relevan, menawarkan wawasan rohani, dan menampilkan percakapan dengan para ahli dan kesaksian. Bentuk konten audio ini memungkinkan kaum muda untuk terlibat dengan iman saat bepergian dan dengan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun