Mohon tunggu...
David Hukom
David Hukom Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang yang ingin berkreasi kesenian sebebas-bebasnya di bidang tulis menulis atau seni apapun

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Bulan, Penyair, Puisi

4 Oktober 2013   16:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:00 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki merindu pada senja, yang berbalut jingga.

Namun malam cepat tiba, mengusir sore yang menua.

Kelamnya yang pekat, memeluk hingga belikat.

Berikan aku mimpi, pada jeda yang sepi.

“Indah anak muda! Sungguh indah!” seru Rod tiba-tiba, mengagetkan Marc.

“Yang mana yang kau sebut indah itu pak tua?” Marc bertanya keheranan.

“Kata-katamu tadi tentu saja! Hahahahaha, apa itu tadi namanya? Puliasi? Posusi? Ah apalah namanya, yang jelas kau sungguh menawan anak muda, kita berpesta malam ini, kau harus mendendangkannya lagi! Di hadapan seluruh warga kampung tentu saja! Hahahahahaha”

Rod berbicara dan tertawa terbahak sembari melangkah lagi memasuki rumahnya meninggalkan Marc yang bengong keheranan. Gaung tawa Rod tua masih terdengar di telinga. Marc hanya tersenyum geli bercampur heran, bagaimana mungkin ada sekumpulan manusia yang tak satu orangpun mengenal apa itu puisi.

**

Matahari dengan gembira mengabarkan pada dewi bulan bahwa ada sesuatu yang menarik siang tadi. Seorang pemuda berpakaian jubah selutut, mengenakan celana butut, menggunakan topi mengkerucut. Ia datang bersama hewan yang dinamainya itu kuda. Berdendang aksara ketika melihat pemandangan desa.

Bulan tak sabar lagi bersinar, ia bersinar begitu terang hingga serigala yang bersembunyi di balik hutan terheran-heran, ada apa gerangan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun