Mohon tunggu...
David Hukom
David Hukom Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang yang ingin berkreasi kesenian sebebas-bebasnya di bidang tulis menulis atau seni apapun

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Bulan, Penyair, Puisi

4 Oktober 2013   16:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:00 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika lagu dan irama bukan lagi suka,

Mengapa bahagia ada jika hitam harus menjadi pijakannya?

Ah vulkanis petang, setajam mata Josephine menembakkan shotgun.

Apakah malaikat juga mencabut pedang?

Bila dengan air hujan saja sukma menjadi meradang,

Meradang ilalang jauh tonggak harapan.

Pergilah, pergi

Jangan hujan menjadi sunyi,

Jika sendiri adalah takdir dewa tirani,

Maka biar kaki ini menuntun imaji,

Maka biar tangan mengukir aksara dalam puisi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun