Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Warisan Nurli dan Keajaiban Harika

4 Oktober 2020   00:12 Diperbarui: 4 Oktober 2020   00:27 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa akhirnya kamu memilih menjadi Psikolog? Bukannya sejak dulu kamu bercita-cita menjadi seorang pengacara?"

"Kalau aku sekarang menjadi seorang pengacara, apa mungkin aku menyembuhkan luka batinmu, Keajaiban?"

"Karena aku?"

"Iya, karena kamu." Jawab Atlanta sambil menatap Harika dalam-dalam.

"Keajaiban, satu hal lagi yang aku mau kamu tahu. Tante pasti sangat menyayangimu. Lukanya kehilangan seorang suami, penyeimbang hidupnya, bahkan lebih dalam dari luka batinmu. Dia bahkan semakin terluka melihat kondisimu."

"Lalu kenapa Mama minta aku memaafkan Om Tyo?"

"Saranku, kalau nanti kamu pulang, cobalah bertanya langsung pada Tante. Beri dia kesempatan untuk menjelaskan apa yang dia pikirkan."

Atlanta benar. Aku bahkan nyaris menutup diriku pada Mama sejak kematian Papa. Setiap kali aku pulang, aku hanya sibuk dengan diriku. Aku bahkan nyaris kehilangan rasa hormatku pada Mama.

"Sudah ketemu Romo, Nak?" Sambut Nurli ketika Harika baru tiba di rumah.

"Belum, Ma. Harika sengaja langsung ke rumah."

"Kamu sakit?" Tanya Nurli cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun