Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Alfred, Kurcaci yang Beruntung

26 Desember 2018   21:27 Diperbarui: 26 Desember 2018   22:30 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://www.pinterest.com

"Alfreeeed, kurcaci kesayangannku. Kamu---"

Gubraak!!

Kepala Santa Claus membentur jenang pintu Alfred.

"Oh, maaf, Tuan, maaf. Pintunya---"

"Tidak perlu minta maaf, Alfred. Aku yang salah. Ini bukan pintu istana es. Hohoho!"

Santa pun masuk dengan sedikit menunduk dan sesampainya di dalam dia memeluk Alfred erat-erat beberapa saat. Saat Alfred terengah-engah bernapas, baru dia melepasnya.

"Kamu tidak pamit padaku, Alfred," goda Santa.

"Maaf tentang itu. Aku pikir ... Anda telah menandatangani suratnya, bukan?"

Santa Claus menepiskan tangannya, "Betul, betul. Ah, intonasimu mengingatkan aku pada Walt. Aku kesini hanya untuk memastikan keadaanmu baik-baik saja, Alfred. Terus terang, aku tidak terbiasa memandang pos 12 tanpa melihatmu di sana."

Alfred lalu mempersilahkan Santa Claus duduk di kursi yang nampak kekecilan untuknya.

"...tapi sepertinya kamu cocok dengan desa yang hangat ini, Alfred. Aku melihatmu lebih bugar dari biasanya," sambung Santa Claus lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun