Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Alfred, Kurcaci yang Beruntung

26 Desember 2018   21:27 Diperbarui: 26 Desember 2018   22:30 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://www.pinterest.com

 "Sunfillage, Arthur. Desa kurcaci di pedalaman Kamboja, desa tropis yang bermandikan sinar matahari sepanjang tahun," sahut Alfred dengan mata berseri-seri, seperti sedang memandang keindahan desa kelahirannya itu di depan matanya.

Arthur ikut tersenyum. "Kapan-kapan kamu harus mengajakku ke sana, Alfred."

"Tentu, Arthur," sahut Alfred sambil ikut tersenyum. "Masih ada lagi yang ingin kamu sampaikan?"

Arthur berdiri lalu mengulurkan tangannya, dibalas oleh Alfred. "Tidak ada lagi, Kawan. Senang bekerja sama denganmu selama 60 tahun terakhir ini. Kamu pantas mendapatkan gelar kurcaci terbaik selama 12 tahun. Itu sebuah rekor."

"Kamu terlalu memuji, Kawan. Kita semua senang bisa bekerja di sini, membantu Tuan Santa Claus, menebarkan kebaikan dan kebahagiaan kepada semua anak-anak di dunia."

"Kamu benar ..."

Keduanya pun meninggalkan ruangan supervisor untuk kembali bergabung bersama kesibukan para kurcaci di luar sana.

23 Desember

Kesibukan para kurcaci terhenti sejenak saat terompet inspeksi dibunyikan keras-keras. Sekarang pukul tiga sore. Setiap tahun, setiap tanggal 23 sore, Santa Claus akan turun ke ruang bawah tanah tempat semua mainan-mainan diproduksi.

Beberapa saat setelah terompet berhenti berbunyi, pintu lift terbuka dan Santa berjalan keluar lift. Janggut putih panjangnya melambai-lambai ditiup pengatur udara, seirama dengan gerak perutnya yang tambun. Sekalipun seluruh rambutnya memutih dan bertubuh besar, Santa masih terlihat sehat dan lincah. Senyumnya yang hangat tidak pernah berhenti tersungging. Di belakangnya nampak Walt, kurcaci tukang catat sekaligus asisten pribadi mengikutinya dengan setia.

Semua kurcaci pembuat mainan siap di depan posnya masing-masing menunggu Santa berkeliling untuk memberi komentar dan koreksi terakhir, jika ada, pada karya mereka. Setelah memasuki pos pertama, Arthur mengekor, berjalan di sisi Walt yang selalu siap dengan pena dan buku agenda super besar di tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun