Santa Claus mulai melakukan inspeksi dengan teliti.
"Paul, mata boneka Nutcracker di baris nomer 13 kurang hitam! Poles sedikit lagi ..."
"Patrick, kamu menumpahkan kopi lagi, ya?"
Kurcaci bernama Patrick di pos nomer empat terlihat bingung tapi sebelum sempat dijawab, Santa sudah menimpali, "Oh, aku pikir tumpahan kopi, ternyata kamu menambahkan warna cokelat yang baru pada rumah-rumahan itu. Aku suka ... lanjutkan saja."
"Ah, itu robot 3CPO, ya? Oh, maafkan mata tuaku, Ron. Itu Optimus Prime rupanya, warna birunya terlalu pucat. Ganti dengan cat biru nomor 13. Pasti keren!"
"Baik, Santa."
"Doug, kamu rapi sekali sore ini? Aku suka dengan warna hijau mobil-mobilan itu. Kerja bagus, Doug. Lanjutkan!"
Demikianlah, Santa Claus berkeliling sampai ke pos mainan paling terakhir, pos nomor 24. Dia terlihat cukup puas dengan pekerjaan para kurcaci.
"Sepertinya besok malam aku dapat mengudara tepat waktu..."
Walt dan Arthur mengangguk senang.
"Ngomong-ngomong, Arthur," ucap Santa lagi sebelum menekan tombol lift. "Aku tidak melihat Alfred. Apa dia sakit?"