Dari kehampaan pada matanya, terlihat dia tidak mengenaliku sedikitpun. Pandangan itu adalah pandangan yang ditujukan kepada orang asing.
Aku Gie, Rhein,…. Gi? Ingatkah kamu dengan diriku? Kenny G dan cangkir-cangkir White Frappe yang selalu membuat kita beradu nada?
“Anna….,” ucapmu lirih.
Aku benar-benar kehabisan kata.
Apa Rhein memiliki kembaran?
Aku segera menjauh dari kerumunan orang dan menelepon nomor Rhein kembali. Sial! Nomornya masih tidak aktif…..
Apa dia Rhein? Atau siapa tadi…. Anna?!
“Sepertinya kita belum pernah bertemu….”
Seorang lelaki muda gagah menghampirku. Aku memandanginya lekat-lekat, ada garis-garis wajah Leo disitu.
“Aku James,… adik almarhum.”
“Oh,…” Aku segera menyambut tangannya… “Aku Nugie,..”