Ternyata malam ini Rhein memang sedang tidak berada dalam apartemennya.
Benarkah?
Benarkah Rhein adalah Anna?
Berarti saat aku bercerita tentang Rhein-ku dan Leo membicarakan tentang Anna-nya, kami sebenarnya sedang membicarakan wanita yang sama?
Aku merasa jantungku seperti berusaha keras berdegup, agar aliran darah tetap sampai ke otak dan sum-sumku. Menjaga agar aku tetap waras saat ini. Rasa lelah dan bingung menderaku bertubi-tubi hari ini. Aku pun memutuskan menghabiskan malam di apartemen Rhein.
****
Suara Rhein dan matahari pagi muncul bersamaan. Aku berusaha membuka pelupuk mataku untuk membuktikan pendengaranku. Itu memang benar Rhein. Sorot matanya, sorot mata Rhein.
“Mau aku buatin apa, Gie?” pertanyaan spontan yang sama setiap aku mampir agak pagi ke apartemen ini.
“Kamu dari mana Rhein….,” tanyaku hati-hati.
Dia tertawa kecil.
“Aku dari luar kota, Gie. Maaf ya gak bilang-bilang sama kamu…”