"Tuh kan. Berarti saran saya tidak keliru kan?... Selain itu, makan bakso juga bisa meminimalisir dari kemungkinan tertularnya virus lorina ini. Karena ketika virus lorina masuk ke dalam tubuh yang terdapat kandungan-kandungan yang ada di dalam bakso, seketika virus lorina itu akan langsung mati", timpal Pak dokter.
Jejen menganggukkan kepalanya pelan lalu kembali berkata, "saya awalnya ngerasa lucu, terus ngetawain Ki Gapes, eh taunya bener harus makan bakso dulu".
"Wajar sih Pak kalo orang-orang sekarang ngetawain, kita hidup di jaman dimana bakso bukan lagi hal yang aneh dan sudah biasa kita makan sehari-hari. Tapi kalo kita bayangin ratusan tahun yang lalu sebelum adanya bakso, tentunya kita bisa membayangkan gimana paniknya orang-orang jaman dulu ketika terkena penyakit ini. Bahkan sampai menewaskan hampir seluruh warga desa lorina ratusan tahun yang lalu, sebagaimana yang diceritakan oleh Mbah", ucap Pak dokter.
"Memangnya yang diceritakan Mbah itu benar? Apa iya virus ini bisa menewaskan orang, Pak dokter?" tanya Jejen ragu.
Beberapa saat Pak dokter berpura-pura mempertimbangkan sesuatu, hingga dia kembali berkata, "sebenarnya belum ada bukti yang pasti kalo virus lorina ini bisa menyebabkan kematian. Walaupun saya juga belum sepenuhnya percaya dengan apa yang diceritakan Mbah, untuk antisipasi ya sebaiknya jangan sampai dianggap sepele. Kalo misalkan cerita itu benar, bahaya juga kan buat keselamatan kita, keluarga kita, dan juga warga di desa ini".
"Saya juga awalnya sama sekali tidak percaya, tapi setelah anak saya nyari informasi di internet tentang virus ini, ceritanya sama dengan apa yang diceritain Mbah, saya jadi sedikit percaya. Setelah mendengar penjelasan dari Pak dokter sekarang, saya jadi lebih percaya", ucap Jejen.
"Ya, sebaiknya memang seperti itu. Warga desa ini harus waspada dalam mengantisipasi penyebaran virus lorina ini... Akan lebih baik jika kita mengikuti setiap anjuran yang disampaikan oleh pemerintah desa kita, agar virus ini segera hilang di desa ini", ucap Pak dokter penuh keyakinan.
Jejen mengangguk-anggukan kepalanya mendengar penjelasan Pak dokter. Pak dokter tersenyum puas karena sudah merasa berhasil memperdayai Jejen.
Beberapa saat setelahnya, Jejen keluar dari ruangan praktek Pak dokter desa. Tidak berapa lama, ada seorang pasien lain yang masuk yang juga memiliki penyakit yang sama seperti yang di derita oleh Jejen. Pak dokter desa pun kembali memperdayai pasien tersebut sebagaimana dia memperdayai Jejen tentang virus lorina. Pak dokter desa melakukan hal tersebut kepada setiap pasien yang sedang mengalami penyakit gatal.
*
Desa Lorina gempar, hampir seluruh warganya berada dalam keadaan panik. Mereka gelisah karena takut tertular penyakit ini, sehingga kebanyakan dari mereka tidak berani keluar rumah. Hanya sebagian kecil dari mereka yang memaksakan diri keluar rumah untuk bekerja ataupun untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari, dengan menggunakan pakaian berbahan plastik yang hampir menutupi suluruh badannya, untuk menghindari mereka dari tertular virus lorina.