Mohon tunggu...
Aditya Permadi
Aditya Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Skenario Film, dan Pencari Kerja

Maksimalkan potensi diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lorina (Ki Gapes's Failed Mission)

6 Juli 2020   14:07 Diperbarui: 6 Juli 2020   14:00 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Jadi bukan karena virus lorina Bu dokter?", tanya ayah pemuda itu.

"Kata siapa virus lorina?", Bu dokter bertanya balik.

"Kata Pak dokter di desa kami yang kemarin memeriksa anak saya Bu dokter", jawab ayah pemuda itu.

"Tidak ada yang namanya virus lorina. Itu bohong", ucap Bu dokter tegas.

"Tapi di desa kami sudah banyak yang terkena penyakit ini bu dokter", sanggah Pak Nurdin.

"Jadi Pak Nurdin percaya kalo mereka semua itu terinfeksi virus lorina?", tanya Bu dokter balik.

"Sebenarnya sih saya juga tidak terlalu percaya Bu dokter, tapi kenyataannya memang banyak orang yang sakit seperti pemuda ini di desa kami", jawab Pak Nurdin.

"Ini hanya alergi gatal biasa, yang dipicu oleh kuman yang berasal dari air, dan tidak menular juga... Warga desa Lorina menggunakan air yang sumbernya dari mana?" tanya Bu dokter.

"Dulu kami hampir semuanya menggunakan air sumur. Tapi karena menurut dokter di desa kami air sumur adalah tempat asalnya virus lorina, jadinya warga di desa kami sekarang menggunakan air PAM semua", jawab Pak Nurdin.

Bu dokter dan perawat beberapa saat hanya tertawa kecil dengan sesekali menggelengkan kepala mereka.

"Saran saya sekarang kepada bapak-bapak, mulai besok jangan dulu menggunakan air PAM. Gunakan kembali air sumur, dan jaga sebaik mungkin tempat penampungan air sumur itu supaya tidak ada orang lain yang bisa memasukkan apapun ke dalam sana, apalagi pada malam hari!", Bu dokter memberi saran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun