Di
usia yang hampir memasuki kepala tiga, aku putuskan untuk tidak seperti
kebanyakan tenaga kerja outsourcing
lainnya. Kalau tidak banyak pekerjaan yang dapat di lakukan, biasanya aku
selalu pergunakan waktu senggang untuk sekedar bertegur sapa dengan teman-teman
lama di dunia maya (Chating). Di dalam content
email address tepat dimana sering kali
kugunakan untuk chating, sengaja aku hias foto profile dengan pose narsis4
yang dapat memikat perhatian untuk balas bertegur sapa. Dalam memulai
pembicaraan, sapaan yang sering kali kupakai, “Hi”. Beberapa dari mereka
membalas, “Hi juga”.Beberapa lainnya
sama sekali tidak menyahut. Tapi kali ini aku tidak perdulikan mereka menjawab
atau tidak. Sebab yang hanya ingin aku dengar adalah perkataan darinya. Seorang
gadis manis yang berasal dari kalangan Aristokrat.
Aku biasa memanggilnya dengan sebutan Ani.
“Hi, pa kabar An?”.
Beberapa puluh
menit berselang dia membalas.
“Mmh” .
Kesempatan
ini hanya datang satu kali dan tidak akan pernah aku sia-siakan. Beberapa menit
lamanya, Aku renungkan sejenak kosa kata yang nantinya dapat jawaban panjang
darinya.
“Katanya loe itu
udah nikah, ya?!”.
“Kata siapa?”.
“Dari gosip
anak-anak”.
“Belum”.
“Btw (By the way). Gimana kabar Melan dan
teman-teman lainnya?”.
“Wah. Gue udah
ngga pernah kumpul sama anak-anak lagi”.