Etika Konsultasi
Dalam menjalankan layanan konsultasi, Reselga terikat oleh beberapa etika sebagai berikut:
- Menjawab sesuai kapasitas pengetahuan
Seorang relawan konselor hendaknya hanya menjawab pertanyaan yang sesuai dengan kapasitas pengetahuan dirinya. Tidak perlu memaksa untuk menjawab semua pertanyaan klien jika memang tidak mengetahui jawabannya. Ingat, relawan bukan gudang jawaban. Relawan hanya membantu sebatas pengetahuan yang dimilikinya. Tidak perlu malu untuk mengatakan “saya tidak tahu”, jika memang relawan tidak tahu jawabannya.
- Merujuk atau memberi rekomendasi
Ketika relawan tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang disampaikan klien, hal yang harus dilakukan adalah merujuk atau memberi rekomendasi kepada klien. Yang dimaksud merujuk adalah dengan menyampaikan jawaban dari rujukan, seperti buku, makalah, majalah, dan lain sebagainya sesuai tema. Yang dimaksud rekomendasi, adalah memberi tahu klien agar ia bertanya kepada pihak lain yang lebih berkompeten dalam masalah tersebut.
- Tidak memberikan jawaban yang memperuncing permasalahan
Hal yang sangat penting diperhatikan para relawan adalah, jangan memberi jawaban atau informasi yang bisa berdampak semakin memperuncing permasalahan. Lebih baik mengatakan tidak tahu, daripada memberikan jawaban yang justru memperparah persoalan. Contohnya adalah jawaban berikut : “Kalau istri kamu berlaku seperti itu, pukul saja dia”. Ini bisa memperuncing masalah, karena menyarankan KDRT.
- Tidak memberikan jawaban yang melanggar etika dan norma
Sebagai relawan, tugas kita adalah mengarahkan masyarakat menuju kebaikan. Maka jangan memberikan jawaban yang menyebabkan klien tergerak melakukan kegiatan atau tindakan yang melanggar etika dan norma. Misalnya, “Kamu ikut selingkuh saja daripada hati kamu disakiti terus dengan perselingkuhan suamimu”. Ini jelas jawaban yang melanggar etika dan norma.
Ketiga, Memberikan Bimbingan
Kadang kala, klien datang bukan karena ada suatu konflik atau masalah serius. Mereka memerlukan saran dan pertimbangan, atau memerlukan second opinion dari orang lain untuk mereka jadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Misalnya, satu keluarga muda sedang bimbang apakah dana yang mereka miliki digunakan untuk membeli rumah, atau membeli mobil atau naik haji. Mereka merasa memerlukan saran pihak lain, inilah yang dimaksud dengan layanan bimbingan.
Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, atau keluarga; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Tujuan Bimbingan