Penutup
Demikianlah beberapa aktivitas yang bisa dilakukan oleh para Reselga. Walaupun bekerja secara sosial, atau suka rela, namun mereka terlatih, terbekali, dan tersupervisi oleh para ahli. Di sini letak peran penting Pemerintah menjalin potensi berbagai pihak, seperti kampus, pesantren, kalangan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan berbagai organisasi profesi terkait, untuk melatih dan mencetak para Reselga.
Yogyakarta, 6 Juni 2016
Terimakasih kepada tim JFC : Sujono UNY, Aimma Chusna UNY, Ima Heni Rochayati UNY, Hanna Imamah UNYdan Muthiah Muthohhiroh UNYyang berhari-hari menemaniku menyusun draft Reselga ini. Semoga menjadi amal jariyah bagi kalian dan membuat kesuksesan hidup kalian, dunia akhirat. Aamiin.
Ilustrasi :
1. www.angelrie.wordpress.com
2. www.about.islam.comÂ
Referensi :
Anwar Sutoyo, 2009, Bimbingan dan Konseling Islami, Teori dan Praktik, Semarang, CV Widya Karya
Cahyadi Takariawan, Curhat Norak dan Curhat Bijak,
Cahyadi Takariawan, Lima Larangan Curhat
Cahyadi Takariawan, Di Indonesia, 40 Perceraian Setiap Jam: Gerald Corey, 2007, Konseling Psikoterapi, Bandung, Refika Aditama
Gibson, R.L. & Mitchell, M.H, 1995, Introduction to Guidance, New York, Macmillan Publisher
H.M. Arifin, 2003, Teori-Teori Konseling Agama dan Umum, Jakarta, PT Golden Terayon Press