Dalam dunia konseling profesional, pihak yang memberikan konseling disebut sebagai konselor, sedangkan pihak yang memerlukan konseling disebut sebagai klien. Dalam bahasan kali ini, saya menggunakan istilah Reselga untuk menunjukkan bahwa mereka bukanlah seorang profesional.Â
Mereka adalah pekerja sosial yang dibekali, dilatih, dibimbing dan disupervisi oleh ahli dari berbagai disiplin ilmu. Mereka adalah para tokoh masyarakat, atau para pemuka agama, atau para aktivis sosial yang sudah terbiasa bekerja dalam corak sosial, membantu masyarakat yang memerlukan bantuan.
Para relawan konselor keluarga inilah yang diharapkan menjadi pihak yang memiliki kompetensi untuk membantu mengurai permasalahan klien. Mereka bertugas untuk memberikan pertolongan pertama terhadap situasi darurat keluarga yang dihadapi masyarakat di sekitar mereka.Â
Dikatakan pertolongan pertama, karena tugasnya adalah membantu membuat suasana lebih baik, lebih tenang, lebih nyaman. Jika klien memerlukan bantuan yang lebih komprehensif, bisa dirujuk kepada para profesional, tergantung konteks permasalahannya.
Kualifikasi dan Kompetensi Reselga
Siapapun bisa menjadi Reselga, tidak memerlukan kualifikasi pendidikan khusus. Hanya saja, ada beberapa kualifikasi standar personal yang perlu digunakan untuk menemukan sosok Reselga di tengah denyut kehidupan masyarakat. Siapakah yang layak dan tepat untuk menjadi Reselga? Beberapa kualifikasi berikut bisa memandu mencari orangnya:
a. Memiliki kehidupan pribadi dan keluarga yang positif dan layak menjadi teladan kebaikan
b. Memiliki pribadi yang suka menolong orang lain secara suka rela
c. Betah mendengarkan pembicaraan orang lain
d. Bersifat peduli dan peka terhadap persoalan orang lain
e. Bersifat supel, senang bergaul dan berinteraksi