Mohon tunggu...
Otniel Wijaya Napitupulu
Otniel Wijaya Napitupulu Mohon Tunggu... Guru - Guru_SMA XIN ZHONG SURABAYA

Membaca dan menulis adalah sebuah investasi di masa depan. Aku berpengetahuan karena membaca, Aku bergairah karena menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnal: Ekokritik Sastra dalam Paradigma Biosentrisme Pada Puisi "Di danak Na Mompas Godang" Karya Willem Iskander

17 Oktober 2022   22:59 Diperbarui: 17 Oktober 2022   23:38 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana metafor-metafor tentang daratan (bumi) mempengaruhi cara kita memperlakukannya?

  • Bagaimana kita dapat mengkarakterisasikan tulisan tentang alam sebagai suatu genre (sastra)

  • Dalam kaitan dengan ras, kelas, dan gender selayaknya berposisi menjadi kategori kritik baru?

  • Dengan cara-cara apa dan pada efek apa kritik lingkungan memasuki sastra kontemporer dan sastra populer?

  • Berdasarkan pertanyaan di atas, maka akan dilakukan Ekokritik Sastra dengan paradigma Biosentrisme pada Puisi "Di danak Na Mompas Godang" Karya Willem Iskander

    Sude ale doli uyom mida ho

    Di arimu na umara hos

    Napa nian tompuon dio

    Anso ulang ko umolos 

     

     

     

    Ligima muda di mataniari na bincar

    Sude rap marsiriaon roa

    Muda milasna imbaru sarsar

    kudo pe gental lombu pe marmoa

     

    Ligima pordak parsanggulan 

    Na marjagar naposo

    Na so mamboto siluluton

    songon danak na oto

     

    Ligima rudang na bara on

    Anggo di ari na manyogot 

    Laing hum  marsiriaon

    Songon danak  na ni parorot

     

    Tangionma sora ni angin

    Rurus rudang ni ayu

    Umutuk ayuara baringin 

    Boti ro udan mandahoyu

     

    Songoni niumpamaon

    Angoluan ni alak

    Targan poso marsiriaon

    Dung magodang anso ro na mangarsak

     

    Doli-Doli! Ngada dope diboto ho parsaitan

    Saulakon tauken diboto ho do i

    Pasomal targan di bagas asonangan 

    Mandai tanggungon na tauken roi


    Dalam puisi diatas  telah diterjemahkan oleh Basyral Hamidi Harapan ke dalam Bahasa Indonesia dalam bukunya "Si Bulus-Bulus Si Rumbuk-Rumbuk" edisi dwibahasa cetakan 1989, sebagai berikut:

    Semua hai remaja senang melihatmu

    Diharimu yang masih pagi

    Semoga jalanmu rata

    Agar engkau tidak mengeluh

     

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun