Mohon tunggu...
Oktavia Purnama Dewi
Oktavia Purnama Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Its Me

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Badut

13 Februari 2024   13:29 Diperbarui: 13 Februari 2024   13:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" tapi Le..."

" Kamu jangan takut sama Bapak badut itu, biar aku yang lawan kalau dia marah lagi"

" Bukan gitu Le, dia kuat daripada kamu, buktinya aku saja hampir jatuh ". Mata Varro menyergap meninggalkan cibiran pemikiran-pemikiran afkiran.

" Kita ndak boleh takut, ayo lanjut, nanti keburu sore, Emak kau bisa marah ".

Halle telah membuat Varro menari dalam remericik resah, dalam aliran hujan di antara sekumpulan teori deret yang menyeret dibayang siluet.

Setiap kali melintas di jalan raya, di lampu merah menonton pawai manusia yang riang gembira, sedih dan susah, Varro dan Halle selalu memberikan tarian dan topeng kebahagiaan dari wajah badut yang dimilikinya. Di antara mobil mewah, truk, gerobak sayur, sampai tumpukan karung goni pada lelaki yang menyelinap dengan penutup kepala terbenam. Ada yang mengulurkan lembaran ribuan ada juga dalaam bentuk recehan.  Saatnya mereka pulang.

Gulita menghangat pada selembar lima puluh ribuan pada sumringah bibir varro dan Halle.

" Kita dapat banyak, Le. Aku bisa makan enak sama Emak besok".

Langkah ringan kedua bocah menuju remang senja yang menggelegar memecah lantunan ayat-ayat doa.

***  

Langkah-langkah kaki menjadi putaran roda kehidupan, tetaplah mencengkram kuat akar tanah kehidupansebagai penguat penopang jika suatu saat angin sepoi itu berubah badai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun