Mohon tunggu...
Oktavia Purnama Dewi
Oktavia Purnama Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Its Me

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Badut

13 Februari 2024   13:29 Diperbarui: 13 Februari 2024   13:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang menerawang putih, lonceng sekolah menandakan bahwa pembelajaran telah usai. Varro dan Halle berlari kecil menuju parkiran tempat ia menaroh sepeda bututnya. Senyum kecil terurai dari bibir mungil mereka.

" Yuk, Le" . Ajak Varro sumingrah. Tangannya membawa buntelan kresek.

"Yuk". Jawab Varro sambil menggembol kresek ke atas pundaknya.

***

Terik membakar trotoar jalanan beraspal pada lampu merah jalanan. Panas dan terik tak lagi bersekat. Tak terbatas ruang dan waktu untuk Varro dan halle pada kostum badut yang melekat pada tubuh legamnya.

Perannya sebagai badut sangat menyita hari-harinya yang fasih memperagakan ekspresi wajah lucu dan tarian hangat bosah tak berdosa. Padanya ia serahkan segenap kemampuannya untuk merangkup recehan demi recehan ke dalam kantong untuk seorang Emak yang menantinya di rumah. Untuk sepiring opor ayam ataupun kaos spidermen baru atau juga sepatu yang sudah terbuka bagian depan karena terlalu usang.

" Hei, sana minggir, ini tempatku  !!! suara lantang seorang lelaki berkostum badut pun  melabrak mengacaukan memasuki situasi yang awalnya tenang. Ya, suara lelaki tua namun terlihat sangar.

Kedua bocah badut terhenyak nyaris terjatuh. Untung saja kostum yang tampak gendut mampu mengganjal agar tak tersungkur.

" kita pindah kah Le..." tanya Varro tanpa membuka tutup kepala badutnya. Nyalinya terpatahkan dengan sosok badut besar yang berdiri disampingnya.

" Ndak usah Ro, ini tempat umum kok!" suara Halle memurnikan perasaan Varro yang panik.

" Mau pindah apa ndak, hei bocah tengik, ini tempat saya!" kata  lelaki berkostum badut itu sambil berjalan laju, sedikit Nampak jalannya pincang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun