Mohon tunggu...
Iba Mabako
Iba Mabako Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perantau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luka Lama

20 Maret 2023   13:38 Diperbarui: 20 Maret 2023   14:04 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak bingung sekali, nak. Gimana tidak, tiga tahun lamanya setelah kamu masuk kuliah, bapak benar-benar tidak berpenghasilan. Hidup susah bersama ibukmu dirumah. Jangankan untuk memberimu uang saku, untuk makan pun sudah beruntung. Tapi, alhamdulillah.. kamu dapat beasiswa dari sekolah. Jujur, nak.. kami bangga sekali.

Ibukmu jatuh sakit kemarin. Itulah puncak ke-stressan bapak. Berhari-hari bahkan berbulan-bulan bapak bertahan merawat ibuk. Mencari kerja serabutan. Seringkali meninggalkan rumah, meninggalkan ibukmu sendiri. Itu karena bapak harus mencari kerja, memberi makan ibuk.

Ya.. bapak harus bagaimana lagi, nak? Apakah bapak harus diam dirumah, membiarkan ibuk tidak makan? Tidak. Terpaksa bapak harus pergi bekerja. Mencari uang untuk membeli obat.

Tapi bapak tahu. Itu semua kesalahan bapak. Ibuk tidak membiarkan bapak untuk memberi tahumu. Kamu wajar marah, itu hak-mu. Menyalahkan bapak atas meninggalnya ibuk, itu juga hak-mu.

Tapi, bapak mohon untuk yang terakhir kalinya. Maafkan bapak. Maafkan kelalaian bapak.

Bapak

Air mata bagai hujan petir yang bergemuruh ditubuhku, tak henti dan tak kuat untuk menahannya. Melunturkan tinta hitam di kertas.

Lengang.

Buk.. Sekarang aku benar-benar sendiri. Tak tahu, kemana lagi diri ini akan mengadu sesak.

Baca kisah sebelumnya : Panggilan Terakhir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun