"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam.." Jawab kakakku, yang lain menimpali.
Kebetulan, semua keluarga ibuk sedang berkumpul dirumah nenek. Mempersiapkan acara tahlilan nanti malam.
"Kamu sudah bertemu bapak?" Tanya kakak.
Aku tersungut tak menjawab.
"Bapak tadi bicara apa saja? Apakah dia--" Sambungnya.
"Cukup kak!" Potongku, tak tahan lagi.
"Ya sudah kalo begitu, kamu istirahat dulu. Setelah isya akan digelar tahlilan disini." Tangannya merangkulku, menuntun masuk ke kamar tidur.
Sambil menjuntaikan kaki, aku menyalakan handphone. Hendak memutar musik melow. Tapi, notifikasi-panggilan tak terjawab-muncul lebih dulu. Puluhan jumlahnya. Dari Bibi Yuyun.
Ternyata, dia meneleponku puluhan kali saat berkendara. Setelah tahu aku tak mengangkatnya, dia meninggalkan pesan suara.
"Bapakmu pingsan, penyakitnya kambuh. Segera kembali!" Singkatnya.
Dengan jeda sepuluh panggilan tak terjawab lainnya. Pesan itu pun berlanjut.