Mohon tunggu...
Nurmin Marzuki
Nurmin Marzuki Mohon Tunggu... Guru - Write With Heart

MERANGKAI KATA DENGAN HATI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Nilai Filosofis dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel "Kembali ke Desa" Karya Tri Budhi Sastrio

28 Juli 2022   23:34 Diperbarui: 28 Juli 2022   23:45 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan kutipan (a) di atas menggambarkan bahwa tokoh Putu Larasati dalam Novel Kembali  ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio sangat mencintai suaminya. Walaupun suaminya telah meninggal, Putu Larasati tidak ingin berpaling dari cinta suaminya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

“Saya tidak akan menikah lagi, Tuan!” kata Putu Larasati sesaat kemudian. Dialog dalam hatinya diputuskan begitu saja “Bersama-sama dengan suami saya, kami berdua telah saling berjanji. Asal dia tetap setia pada saya, maka saya pun akan setia padanya! Dan dia Tuan, sampai akhir hayatnya, belum sekali pun bergaul dengan wanita lain. Atau barangkali Tuan pernah mendengar atau melihat dia tidur dengan wanita lain selain saya setelah pernikahan kami? (hal. 14)

Berdasarkan kutipan (b) di atas menggambarkan bahwa tokoh Putu Larasati dalam Novel Kembali  ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio tetap pada kesetiaan dan keteguhannya mencintai suaminya walaupun telah meninggal dan tak ingin menikah lagi.

3. Nilai Filosofis Rendah Hati 

Kerendahan hati berarti tidak bersikap angkuh dan merasa hebat atau paling benar dibandingkan yang lain, melainkan mau mendengarkan pendapat orang lain. Keredahan hati maksudnya bukan melihat diri sendiri rendah, akan tetapi mengetahui kelemahan dan kekurangan diri, dan hal tersebut menjadi kekuatan manusia dalam menggali kekuatan yang ada dalam dirinya. Suseno (2011: 149).

Nilai filosofis rendah hati yang digambarkan Tokoh Larasati dalam Kembali  ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio dapat dilihat pada kutipan berikut.

Putu Larasati mengangkat kepala dan memandang atasan suaminya. Namun, cuma sebentar dan kemudian menunduk kembali. Tiga tahun dia berkumpul dengan suaminya. Tiga tahun dia bergaul dengan orang-orang Belanda tetapi tetap saja tidak bisa menghilangkan rasa rendah dirinya meskipun suaminya temasuk orang Belanda yang baik (hal. 8).

Berdasarkan kutipan (a) di atas menggambarkan bahwa tokoh Putu Larasati dalam Novel Kembali  ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio sebagai gadis pribumi menjunjung tinggi tradisi budaya yang melekat pada diri Putu Larasati yang dilahirkan di desa yang masih memegang teguh rendah hati dan kesederhanaan. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

“Saya wanita desa biasa, Tuan! Tidak layak diantar pulang oleh seorang perwira militer kecuali suami saya sendiri tentunya!” (hal. 77) 

Berdasarkan kutipan (b) di atas menggambarkan bahwa tokoh Putu Larasati dalam Novel Kembali  ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio sebagai gadis desa sebagai rakyat biasa yang hidup sederhana dan bukan gadis ningrat yang harus dihormati di kalangan orang-orang berada.

B. Analisis Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Kembali ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun